Selasa, 15 November 2011

Sekeranjang Koin dari mesin judi

Bagaimana Anda kalau menghadapi kejadian berikut?


Belum lama ini ini di Atlantic City – AS, seorang wanita memenangkan sekeranjang koin dari mesin judi. Kemudian ia bermaksud makan malam bersama suaminya. Namun, sebelum itu ia hendak menurunkan sekeranjang koin tersebut di kamarnya. Maka ia pun menuju lift. Waktu ia masuk lift sudah ada 2 orang
hitam di dalamnya. Salah satunya sangat besar . . . Besaaaarrrr sekali. Wanita itu terpana. Ia berpikir, “Dua orang ini akan merampokku.” Tapi pikirnya lagi, “Jangan menuduh, mereka sepertinya baik dan ramah.”
Tapi rasa rasialnya lebih besar sehingga ketakutan mulai   menjalarinya. Ia berdiri sambil memelototi kedua orang tersebut. Dia sangat ketakutan dan malu. Ia berharap keduanya tidak dapat membaca pikirannya, tapi Tuhan, mereka harus tahu yang saya pikirkan! Untuk menghindari kontak mata, ia berbalik menghadap pintu lift yang mulai tertutup. Sedetik . . . dua detik . . . dan seterusnya. Ketakutannya bertambah! Lift tidak
bergerak! Ia makin panik! Ya Tuhan, saya terperangkap dan mereka akan merampok saya. Jantungnya berdebar, keringat dingin mulai bercucuran. Lalu, salah satu dari mereka berkata,“Hit the floor” 

(Tekan Lantainya). Saking paniknya, wanita itu tiarap di lantai lift dan membuat koin berhamburan dari keranjangnya. Dia berdoa, ambillah uang saya dan biarkanlah saya hidup. Beberapa detik berlalu. Kemudian dia mendengar salah seorang berkata dengan sopan, “Bu, kalau Anda mau mengatakan
lantai berapa yang Anda tuju, kami akan menekan tombolnya.” Pria tersebut agak sulit untuk mengucapkan kata- katanya karena menahan diri untuk tertawa. Wanita itu mengangkat kepalanya dan melihat kedua orang tersebut. 

Merekapun menolong wanita tersebut berdiri. “Tadi saya menyuruh teman saya untuk menekan tombol lift dan bukannya menyuruh Anda untuk tiarap di lantai lift,” kata seorang yang
bertubuh sedang. Ia merapatkan bibirnya berusaha untuk tidak tertawa. Wanita itu berpikir , “Ya Tuhan, betapa malunya aya. Bagaimana saya harus meminta maaf kepada mereka karena saya menyangka mereka akan merampokku.” Mereka bertiga mengumpulkan kembali koin-koin itu ke dalam keranjangnya. Ketika lift tiba di lantai yang dituju wanita itu, mereka berniat untuk mengantar wanita itu ke kamarnya
karena mereka khawatir wanita itu tidak kuat berjalan di sepanjang koridor. Sesampainya di depan pintu kamar, kedua pria itu mengucapkan selamat malam, dan wanita itu mendengar kedua pria itu tertawa
sepuas-puasnya sepanjang jalan kembali ke lift. Wanita itu kemudian berdandan dan menemui suaminya untuk makan malam. Esok paginya bunga mawar dikirim ke kamar wanita itu, dan di setiap kuntum
bunga mawar tersebut terdapat lipatan uang sepuluh dolar.

semoga semua informasi ini berguna buat lo semua.... thanks buat kunjungannya jangan lupa mampir lagi.dan jangan lupa jempolnya(like mas bro) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar